Apabila sumber daya manusia dibiarkan dan tidak disiapkan untuk patuh pada nilai-nilai budaya kerja perusahaan dalam wujud etos kerja, maka mereka akan merasa nikmat dalam zona nyaman kerja. Zona nyaman karyawan dan kepemimpinan sangat berpotensi menghilangkan kreatifitas dan inovasi perusahaan dalam menghadapi harapan konsumen dan tantangan kompetisi dari para pesaing. Oleh karena itu, setiap individu karyawan maupun pimpinan harus selalu disadarkan untuk meningkatkan kualitas etos kerja, sehingga mampu memberikan kinerja yang produktif serta menghasilkan yang terbaik untuk perusahaan dan diri sendiri.
Tingkat produktivitas karyawan dapat memberikan konstribusi signifikan terhadap maju dan berkembangnya perusahaan. Produktivitas merupakan rasio antara output dan input pada sistem. Input yang sangat menentukan dalam setiap proses ádalah manusia, dalam hal ini staf/ karyawan. Umumnya manajemen perusahaan sering mengeluh mengapa output yang dihasilkan masih belum berkualitas dan tingkat pelayanannya masih rendah. Permasalahan ini sangat sering terjadi di Indonesia yang disebabkan attitude atau etos kerja yang rendah. Banyak staf/ karyawan maupun profesional masih mempertanyakan dalam dirinya untuk apa dia bekerja, apa yang didapatkan, mengapa harus bekerja.
Dengan demikian dibutuhkan pelatihan Etos Kerja dengan harapan dapat meningkatkan performa staf/ karyawan dalam melakukan pekerjaan agar lebih produktif.
Metode yang digunakan Andragogi system (Partisipatori), terdiri dari Penyampaian Materi, Diskusi (Sharing and Discussion), Workshop (Simulasi), dan Games/ ice breaker dan Kuis.
Top Management, Kepala Dept/Divisi/Bidang, Pegawai/Staff.
Program Pelatihan Intensif yang dirancang untuk 1 hari kerja.